Di
media sosial beredar meme berisi kalimat Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes)
Futuhiyyah Mranggen Demak, KH. Muhammad
Hanif Muslih yang seolah-olah mendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan
calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kalimat itu berbunyi, "Jika tidak diisi orang baik, politik akan diisi
orang jahat. Saya berharap PKS terus menghasilkan kebijakan yang pro terhadap
rakyat dan umat."
Meme itu pertama kali diposting ke facebook oleh akun
PKS Art pada Senin (1/4) kemarin pukul 14.29 WIB. Postingan tersebut telah
disukai 25 pengguna facebook dan 12 kali dibagikan.
Kalimat
dalam meme tersebut memang pernah diucapkan Kiai Hanif Muslih,
tetapi sebagai sebuah harapan untuk PKS, bukan dukungan politik terhadap partai
tersebut apalagi dukungan terhadap paslon tertentu.
"Perlu
saya konfirmasai ke para kiai al-mukarramun, para alumni dan masyarakat
sekalian, gambar (meme) di atas adalah komentar Abah saat ditanya mengenai harapan
untuk PKS ke depan, saat silaturrahmi Habib Salim Segaf Al-Jufri beserta
rombongan sebagian pengurus DPP, DPW, DPC PKS di Ndalem Abah Hanif tgl
04/07/2018, jauh hari sebelum deklarasi 01 atau 02," ujar putra Kiai Hanif Muslih, Gus Ahmad
Faizurrahman Hanif.
Selain
harapan, lanjut Gus Faiz, Abah juga memberikan saran dan kritik untuk PKS.
Sayang sekali yang kritik tidak diekspose dijadikan meme.
"Jadi
komentar di atas tidak ada sangkut pautnya dengan dukungan ke paslon 02 dan
dukungan untuk PKS," lanjutnya.
Gus Faizurrahman selaku putra Kiai Hanif Muslih merasa
keberatan dengan beredarnya meme tersebut.
"Kami
juga keberatan dengan meme di atas karena dibuat sedemikian rupa dengan ada
atribut PKS dan Paslon 02 dan dibuat menjelang hari-hari coblosan, seolah-olah
mencitrakan bahwa Abah Hanif mendukung PKS dan Paslon 02. Padahal tidak sama
sekali!" Tandasya.
Menurut
pria yang juga pengasuh Ponpes Nurul
Burhany 2 itu, dalam soal
pilpres 2019 ini Kiai Hanif Muslih sudah
menentukan pilihannya.
"Bahkan
jauh hari sebelum kunjungan cawapres 01, Hadhrotul Mukarrom Shohibul Fadhilah
KH. Ma'ruf Amin selepas Ibadah Haji, Abah Hanif sudah memutuskan untuk memilih
paslon 01, dan berprinsip serta berkomitmen teguh untuk tidak menerima
kedatangan PS (Prabowo Subianto, red.) ke Futuhiyyah," terangnya.
Gus
Faiz menyampaikan bahwa bila Kiai Hanif telah menentukan pilihannya, beliau
tidak mau menerima kunjungan paslon yang bukan pilihannya. Baik itu calon bupati,
gubernur, atau presiden, termasuk wakil-wakilnya.
"Seperti
yang kita lihat saat Pilgub Jateng kemarin, Abah menolak kedatangan salah satu
cawagub karena sudah berkomitmen dengan cawagub yang lain," jelasnya.
Prinsip
ini, pungkas Gus Faiz, perlu kita pahami dan hormati karena biar terhindar dari
tuduhan "tidak punya pendirian" atau "fitnah" di
tengah-tengah masyarakat yang mudah menilai sebelah mata dan cenderung negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar